Penampakan Dulu dan Sekarang Hotel Tua di Indonesia yang Masih Eksis

Indonesia adalah negeri yang kaya akan warisan sejarah. Ada banyak bangunan-bangunan lawas yg masih latif sampai sekarang, termasuk hotel. Gedung-gedung yg digunakan buat tempat menginap ternyata telah terdapat semenjak Indonesia masih belum merdeka. Di bawah ini merupakan hotel-hotel tertua di tanah air yang masih eksis sampai kini . Apa saja, ya?

1. Hotel Salak, Bogor

[twenty20 img1=”82918″ img2=”135759″ offset=”0.5″ before=”Hotel Dibbets (Hotel Salak Tempo Dulu) via  www.Hotelsalak.Co.Id” hover=”true”]

Hotel Salak yg sudah berdiri semenjak abad ke 19, dulunya bernama Bellevue Dibbets Hotel & dimiliki oleh Gubernur Hindia Belanda waktu itu. Selain loka menginap, hotel ini pula menjadi lokasi pertemuan krusial antar negara. Hotel ini pula pernah sebagai markas Jepang di sekitaran tahun 1942 hingga 1945. Baru di tahun 1948, hotel ini diserahkan pada pemerintah Indonesia & diberi nama Hotel Salak. Di sinilah banyak sekali pertemuan penting terjadi, galat satunya adalah Konferensi Tingkat Tinggi APEC. Cobalah menginap pada hotel yg berlokasi pada Jalan Ir. Haji Djuanda No. 8, Pabaton, Bogor Tengah ini. Permalamnya, Hotel Salak memasang tarif kisaran Rp800 ribu.

dua. Hotel Sriwijaya, Jakarta

[twenty20 img1=”135761″ img2=”82921″ offset=”0.Lima″ before=”Hotel Sriwijaya tempo dulu via Hotels in Jakarta” hover=”true”]

Hotel Sriwijaya yg terletak pada Jalan Veteran No.1, Jakarta Pusat ini dulunya bernama Hotel Cavadino dan sudah berdiri dari tahun 1872. Dulunya hotel ini adalah restoran dan toko kue yang didirikan oleh Conrad Alexander Willem Cavadino. Diperkirakan pada pertengahan tahun 1950-an, namanya berubah menjadi Hotel Sriwijiaya, setelah sebelumnya sempat menggunakan nama Hotel Park dan Hotel du Lion d’Or. Meski telah sebagai Hotel Sriwijaya, sampai sekarang toko kuenya masih ada & sebagai bagian dari hotel. Kamu mampu mencoba menginap di sini dengan tarif kisaran Rp600 ribu per malamnya.

tiga. Hotel Savoy Homann Bidakara, Bandung

[twenty20 img1=”135760″ img2=”82923″ offset=”0.5″ before=”Hotel Savoy Homann Bidakara jaman dulu via Blog JadiPergi.Com” hover=”true”]

Hotel Savoy Homann berdiri di Bandung sejak tahun  1871 oleh seseorang berkebangsaan Jerman dengan nama yg sama. Tempat ini jua sebagai saksi bisu kemerdekaan tanah air. Hotel ini menjadi tempat menginap tamu-tamu krusial buat Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 kemudian. Presiden Soekarno bersama famili pernah menempati kamar 244 pada hotel ini. Setelah kemerdekaan Indonesia, disematkan nama Bidakara karena diambil alih oleh kelompok hotel Bidakara. Hotel yg berlokasi pada Jalan Asia Afrika No.112, Cikawao, Lengkong, Bandung ini masih eksis. Siapkan budget sekitar Rp600 ribu per malamnya.

4. Hotel Majapahit, Surabaya

[twenty20 img1=”135758″ img2=”82926″ offset=”0.5″ before=”Hotel Oranje (Hotel Majapahit Tempo Dulu) via hotelmajapahitsby” hover=”true”]

Hotel Majapahit di Surabaya merupakan galat satu saksi bisu kemerdekaan Indonesia, lho. Hotel ini telah terdapat dari tahun 1910 & didirikan sang Lucas Martin Sarkies dari Armenia. Sebelum berganti nama sebagai Hotel Majapahit pada tahun 1950-an, loka menginap ini bernama Hotel Oranje. Pada lepas 19 september 1945, peristiwa perobekan bendera di Hotel Oranje ini. Hingga kini , hotel yg berlokasi pada Jalan Tunjungan No. 65, Genteng, Surabaya ini masih beroperasi. Tarif menginap semalam di Hotel Majapahit berkisar Rp1 juta. Hingga sekarang, hotel semegah istana ini masih sebagai salah satu loka menginap mewah di Surabaya.

Seru nih jikalau sanggup bersantai sembari mengenang lagi sejarah-sejarah yg pernah sebagai saksi bepergian negeri kita. Bagaimana, engkau sudah pernah menginap pada hotel yg mana?

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter