Umur yang telah tua bukanlah halangan buat membuatkan menggunakan sesama. Caranya poly, misalnya yang dilakukan sang Mbah Satinem. Dia berbagi rasa yang nikmat dengan jajanan tradisional buatannya yaitu lupis. Setiap pagi ada pelanggan setia yg menunggu buat mencicipinya. Bukan satu atau dua, tapi poly. Bahkan tak sedikit yg kehabisan. Apa Istimewanya sih?
1. Antre Pakai Nomor

Mbah Satinem adalah penjual kuliner yang telah melegenda. Beliau sendiri lahir menjelang Indonesia merdeka & sudah mewarisi cara menciptakan jajanan tradisional dari orang tuanya. Di tahun 1963 Mbah Satinem mulai berjualan lupis. Siapa sangka jika usahanya tersebut saat ini menjadi destinasi kulineran yang populer. Saking banyaknya pelanggan, Mbah Satinem hingga menaruh angka antrean.

dua. Kuliner Jogja buat Sarapan Nikmat


3. Bisa Dibawa Pulang untuk Oleh-oleh

Meski bukan jenis kuliner kering seperti kripik, akan tetapi lupis Mbah Satinem pula bisa dibawa pergi menjadi oleh-sang. Untuk itu, Mbah Satinem mempunyai cara sendiri. Juruh atau gula merahnya sengaja dipisah menggunakan lupis & jajanan lainnya. Harga seporsi yang berisi lupis, gatot, tiwul, sampai cenil hanya dibanderol menggunakan harga Rp5.000. Enak dan bikin kenyang. Bisa pula memesan dalam jumlah akbar & disajikan pada tampah. Harganya lebih kurang Rp150.000.

4. Favorit Presiden Soeharto

Presiden Soeharto ternyata pula suka menggunakan lupis protesis Mbah Satinem. Dilansir berdasarkan kompas.Com, Mbah Satinem bercerita jika dulu ajudan presiden ke 2 Indonesia tadi yg biasa membelikan. “Dulu Pak Harto tak jarang beli pada sini. Kalau nir galat sesudah naik haji. Yang ke sini ajudannya naik kendaraan beroda empat. Yang ngomong ajudannya, jika disuruh Pak Harto. Saya baru tahu. Ya bila beli, aku lebihi buat ajudannya,” istilah Mbah Satinem.

Itulah beberapa ulasan mengenai Lupis Mbah Satinem. Kuliner Jogja ini wajib jadi pilihan buat mengisi perut di pagi hari. Langsung saja datang ke jalan Bumijo No.50, sempurna pada depan ruko, tak jauh berdasarkan pertigaan yg berbatasan pribadi menggunakan Jalan Diponegoro.
Post a Comment
Post a Comment